It’s Not Me! Part 8

INM2

Author  : WhindaLee

Cast       :

  • Cho Kyuhyun as Jung Chan Soo
  • Lee Donghae
  • Park Jungsoo
  • Other

Genre   : Brothership, Family, Friendship, sad, Angst, Hurt.

Length  : Continue

Sebelumnya..

“Berjanjilah padaku kau akan bahagia jika aku pergi. Aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Percayalah..”

Jungsoo lalu beranjak dari duduknya, ia melangkah dengan gontai meninggalkan tempat itu.

Selanjutnya..

 

Angin pagi yang berhembus masuk melalui jendela terbuka, membangunkan Chan Soo yang tertidur di lantai. Keningnya berkerut merasakan sakit dilengan kanannya, yang ia jadikan sebagai bantal tidurnya semalam.

Chan Soo duduk merenung sebelum dirinya benar-benar beranjak untuk membersihkan diri. Mengingat-ingat apa yang telah terjadi dimalam kemarin. Chan Soo ingat semua. Termasuk ucapan Jungsoo yang terakhir.

Tok.. Tok..

Chan Soo terhenyak dari lamunan, kakinya segera melangkah untuk membuka pintu kamar.

“Ah, Nyonya Besar.”

Wajah Chan Soo makin shock ketika melihat sosok pengetuk pintu tersebut. Hatinya tak percaya kalau Yeoja itu berkunjung kekamarnya sepagi ini.

“Apa aku boleh masuk?”, Song Yoon tersenyum. Membuat hati Chan Soo seakan luluh tak berbekas.

“Eoh, Ne..”

Kedua mata Song Yoon memperhatikan setiap sudut kamar Chan Soo. Hingga akhirnya duduk disisi ranjang yang masih rapi karena Chan Soo belum menyentuhnya satu hari kemarin. Song Yoon mengeluarkan sebuah pita dari saku rok yang ia kenakan, lalu menggerakkan tangannya mengisyaratkan Chan Soo untuk duduk disebelahnya.

Setelah Chan Soo duduk, ia melihat Song Yoon mulai asik bermain dengan pita putih yang ia bawa. Sedangkan Chan Soo tak mengerti kenapa Song Yoon melakukan itu.

2 menit kemudian pita panjang tersebut berubah menjadi sebuah mawar putih. Song Yoon menyodorkan pada Chan Soo.

“Kau mau mencobanya?”

“Aku tidak bisa,” ucap Chan Soo diiringi gelengan kepala.

“Cobalah dulu..”, lagi-lagi Song Yoon tersenyum halus, hingga Chan Soo tak mampu untuk menolak.

Song Yoon kali ini gantian memperhatikan Chan Soo. Meskipun ia mengatakan tidak bisa membuat mawar pita, nyatanya Chan Soo bisa melakukan itu dengan baik. Mata Song Yoon memerah menahan tangisannya, agar Namja disampingnya ini tak melihatnya menitikkan air mata.

Kau sungguh seperti Seung Ji. Song Yoon merindukan sosok yang telah tiada itu dalam hati. Sepertinya sosok Seung Ji sendiri tak akan pernah bisa terlupakan atau tergantikan.

“Tidak kusangka aku bisa melakukannya.” Senyum lebar Chan Soo mengembang menghiasi wajahnya. Lalu ia kembali menyerahkan mawar pita itu pada Song Yoon. Namun karena melihat wajah Yeoja itu sedikit basah, ia pun menjadi cemas.

“Nyonya menangis?”

“Mian. Aku rindu pada putra bungsu-ku,” ucap Song Yoon sambil menyeka air mata.

“…” Chan Soo tak berani melanjutkan pembicaraan ini. Ia takut akan membuka kenangan buruk yang coba Song Yoon kubur.

“Chan Soo..” Song Yoon memegang tangan Namja itu dengan sedikit usapan.

“Ne, Nyonya.”

“Jam 3 pagi tadi Jungsoo pergi ke Paris untuk melanjutkan studi-nya. Setelah lulus dia akan mengembangkan E&I Park yang sudah kami dirikan 5 tahun lalu disana. Dia… mungkin tidak akan kembali ke Seoul. Jungsoo juga berpesan padaku agar kau bisa hidup bahagia mulai hari ini. Chan Soo-ya, apa yang harus kulakukan? Satu persatu orang yang berada disampingku pergi. Suamiku dan Kyuhyun tak akan mungkin pernah kembali, sekarang, Jungsoo yang telah meninggalkan rumah ini.”

Kedua tangan Song Yoon menutupi wajahnya, ia menangis terisak-isak. Membuat Chan Soo diliputi rasa bersalah dengan penyesalan dibelakang.

“Ini semua salahku, Nyonya. Tapi aku tidak bermaksud membuatnya pergi dari rumah ini. Aku pun tak mengerti kenapa bersikap aneh pada Jungsoo-ssi. Kumohon, Nyonya. Maafkan aku. Semua memang benar-benar salahku, aku menyesal,” akuh Chan Soo sambil beranjak, kemudian berlutut didepan Song Yoon.

“Jangan lakukan ini, Chan Soo. Ini bukan salahmu, semua yang terjadi adalah keinginannya. Bangunlah!” Song Yoon mengcengkram bahu Chan Soo untuk berdiri. Namun, Namja itu bersikukuh tetap berlutut karena tak ada hal lain yang bisa ia lakukan untuk menyesali perbuatannya.

“Aku terlalu egois untuk menghadapinya, aku terlalu angkuh untuk memaafkannya, aku terlalu sombong untuk menerimanya. Nyonya.. aku tidak mengerti dengan perasaanku. Setiap kali melihatnya aku merasakan sakit yang luar biasa. Jadi, kumohon Nyonya. Maafkan aku.”, derai air mata Chan Soo pun mengalir begitu saja.

Kepala Song Yoon menggeleng lalu bergerak untuk memeluk Chan Soo, ia mengusap kepala Chan Soo dengan air mata yang juga mengalir.

“Tetaplah disini, Chan Soo. Mungkin kau bisa mengobati luka rinduku pada orang yang kusayangi.”

Tak ada pilihan lain bagi Chan Soo selain mengindahkan permintaan Song Yoon. Kini ia menangis dalam pelukan Yeoja itu.

-o0oOo0o-

Dua minggu kemudian

Caffe rumah sakit terlihat sepi tanpa penunjung. Hanya ada beberapa pramuniaga ditempat pemesanan dan Jung seorang diri yang tengah terdiam sambil memandang ke luar jendela.

Namun, konsentrasi Namja paruh baya itu langsung buyar, ketika Eunhyuk datang mendekatinya sambil membawa sesuatu yang ia serahkan pada Jung.

“Sajangnim, aku tahu kau belum makan. Jadi makanlah ini! Aku sengaja membuatkannya untukmu,” seru Eunhyuk sambil mendekatkan wajahnya pada Jung.

Tapi, Jung rasanya enggan untuk menyentuh kotak makanan Eunhyuk.

“Yaishh.. Chan Soo baik-baik saja, Sajangnim. Sudah satu bulan dia berada di Kediaman Park, tapi semua berjalan lancar bukan?”

Mata Jung seketika menatap Eunhyuk tajam, namun terlihat jelas bahwa wajahnya saat ini tengah mencemaskan banyak hal.

“Bukan hanya itu yang mengganggu pikiranku. Tapi, Zhoumi juga,” ucap Jung berterus-terang tentang perasaannya.

“Bukankah kalian sudah membuat kesepakatan?”, Eunhyuk memelankan suaranya meskipun tak ada siapapun didekat mereka.

“Aku memohon pada Zhoumi-ssi untuk merahasiakan masalah ini. Dan sebagai balasannya ia memintaku untuk mengizinkan Chan Soo tinggal disana. Dia sudah tahu aku melakukan operasi diluar izin, ia juga sudah tahu siapa pemilik jantung yang kini berada dalam tubuh Chan Soo. Aku takut, jika semua ini terbongkar kami akan terpisah. Aku akan hidup dalam jeruji besi yang dingin meninggalkannya diluar sana seorang diri,” jelas Jung dengan suara yang sama pelannya.

“Hal seperti itu tidak akan pernah terjadi, Sajangnim. Percayalah pada Zhoumi-ssi.”

“Yang kupercaya hanya kau,” sergah Jung langsung, membuat Eunhyuk tak mampu berkutik.

“Kalau hal seperti itu memang benar-benar terjadi, kuharap kau bisa menjaganya,” pinta Jung.

“Hya, jangan katakan itu, Sajangnim! Kau akan baik-baik saja, begitu pula dengan Chan Soo. Kalian akan hidup bahagia setelah masalah ini selesai nanti dan Chan Soo.. dia pasti akan terus hidup bersama jantung barunya.”

Jung tampak seperti orang yang putus asa. Karena setiap jalan keluar yang akan ia tempuh untuk masalah ini mempunyai resiko masing-masing.

Jika Jung mengakui segalanya dan Keluarga Park menuntut masalah ini, maka mungkin saja Jung akan dipenjara selama kurang lebih 20 tahun. Dalam kurun waktu selama itu, Jung juga tak akan mungkin bisa tinggal bersama Chan Soo lagi, mengingat usianya yang sudah memasuki 50 tahun.

Tapi, jika Jung tak mengatakannya, maka rasa bersalah akan terus menghantuinya hingga mati. Semua pilihan membuatnya menderita.

“Tapi Chan Soo mungkin saja tidak bisa menerima rahasia ini,” tambah Jung yang semakin khawatir.

“Jadi benar ada rahasia yang Appa sembunyikan dariku?”

Suara Chan Soo terdengar oleh gendang telinga Jung dan Eunhyuk. Mereka mendapati Chan Soo yang masih mengenakan seragam pelayan berada tak jauh dari mereka duduk. Membuat mereka terkejut bukan main, karena sosok itu yang tiba-tiba muncul.

“Appa menyembunyikan sesuatu dariku?” ulang Chan Soo sambil melangkah lemas kearah mereka.

“….”, Jung tak mampu berkata-kata, sebab apa yang ia khawatirkan selama ini benar-benar terjadi sekarang.

Saat tiba didekat mereka, Chan Soo menghempaskan sebuah foto usang tepat keatas meja. Eunhyuk meraihnya, dan langsung terkejut ketika melihat foto tersebut.

Sebuah foto dengan pinggiran kertas yang mulai menguning, dimana didalam foto tersebut terdapat sosok yang serupa dengan Chan Soo saat kecil tengah merangkul sosok satunya lagi yang hanya tersenyum tipis.

“Aku melihat anak itu setiap hari dalam mimpi burukku. Bisakah Appa menjelaskan semua ini?”

Jung diam seribu bahasa. Mulutnya terasa kaku hingga tak mampu untuk mengatakan satu kata patahpun.

Flashback

Chan Soo melamun dengan tatapannya kearah kanan ruangan, ia melihat sebuah lukisan padang bunga tulip berwarna merah berpadu kuning dengan langit gelap gulita. Bunga yang berwarna cerah, tapi kenapa dihiasi langit segelap itu? Pikir Chan Soo.

Helaan nafaspun terdengar mengisi ruangan tersebut, karena sudah lebih dari 5 menit Chan Soo berada disana.

Ruangan tersebut tidak lain adalah kamar Donghae. Kamar yang pernah Chan Soo tempati pertama kali ketika tiba di Kediaman Park.

Bosan dan kesal rasanya sudah merasuki Chan Soo sekarang, hingga akhirnya ia beranjak dari tempat semula dan berjalan melihat kesekeliling.

Chan Soo mendapati sebuah lemari buku yang menempel pada dinding, tak ada banyak buku disana. Hanya beberapa buku tebal seperti buku kamus dan satu buah buku yang menarik perhatian Chan Soo.

“Hah, bagaimana bisa dia menyimpan buku seperti ini?” ejek Chan Soo sambil mengambil buku dongeng diantara buku-buku tebal itu.

Si Kelinci dan Kura-kura

Tulisan itu menghiasi cover buku dongeng berhalaman tak lebih dari 30 lembar yang Chan Soo pegang. Ia tersenyum geli, memikirkan kenapa bacaan untuk anak kecil ini tersimpan dalam lemari orang seperti Donghae.

Tapi hal ini membuat Chan Soo tertarik untuk membacanya. Bermaksud untuk menghilangkan penat yang timbul karena menunggu seseorang.

Trak..

Saat Chan Soo berniat kembali ketempat duduknya, sesuatu terjatuh dari selipan buku dongeng tersebut. Chan Soo pun segera memungutnya. Namun, raut wajah Chan Soo langsung berubah ketika memungut dan melihat foto tersebut.

“Apa ini?”

Chan Soo tak percaya bisa menemukan sosok anak kecil didalam mimpinya berada dalam foto yang ia pegang. Bukan hanya itu, ia juga melihat seseorang yang mirip dengannya saat kecil tengah merangkul Namja itu.

Jantung Chan Soo berdetak cepat lagi, seakan baru saja mengetahui sesuatu yang penting.

“Appa pasti tahu apa yang terjadi. Appa pasti tahu hubungan jantung ini dengan semuanya.”

Secepat mungkin Chan Soo segera berlari keluar kamar Donghae, dengan lembaran foto usang yang ia pegang erat-erat.

“Chan Soo-ya, kau mau kemana?” teriak Donghae yang ternyata melihat Namja itu berlari tergesa-gesa keluar melewati pintu utama rumah.

Flashback End

“Appa, kumohon. Jelaskan padaku ada apa semua ini?”

Untuk ketiga kalinya Chan Soo mengulang pertanyaan yang sama. Namun, Jung tetap diam kebingungan harus memulai dari mana.

“APPA!”, Chan Soo tak tahan lagi menahan kesabaran. Ia berteriak sejadinya, hingga beberapa pasang mata yang baru saja ditiba di caffe menatap ketiganya.

Eunhyuk yang panik karena saat ini mereka menjadi perhatian orang-orang, akhirnya menjangkau tangan Chan Soo menyuruhnya untuk duduk terlebih dahulu. Namun dengan cepat, Chan Soo menepis tangan Namja itu.

“Pendonor jantungku. Dia Cho Kyuhyun, bukan?” ucap Chan Soo dengan tatapan nanar. Jung yang mendengar itu pun shock setengah mati.

“Kenapa Appa menyembunyikan hal ini dariku? Tahukah Appa kalau aku sungguh menderita selama memiliki jantung ini? Sesuatu yang Appa sebut bahagia setelah aku menjalani operasi sama sekali tidak kurasakan. Aku bahkan membenci orang yang tak kukenal karena jantung ini. Aku telah menghancurkan sebuah keluarga, Appa! Pernahkah kau pikirkan penderitaanku?” ucap Chan Soo kecewa pada Jung.

“Chan Soo-ya..!”, Eunhyuk mendesis memperingati Chan Soo.

“Jika aku tahu hal seperti ini akan terjadi, maka jangan selamatkan aku dari masa kritis dulu, Appa! Biarkan aku terbebas! Jangan membebaniku dengan penderitaan lainnya!” sambung Chan Soo hampir menangis.

“JAGA MULUTMU, SOO-YA!! AKU MELAKUKAN SEMUA INI DEMI KEBAIKANMU.”, emosi Jung kali ini berhasil meledak. Ia berdiri sambil menunjuk kearah Chan Soo.

“Kalau semua ini demi kebaikanku, kenapa Appa menyembunyikannya? Kenapa Appa membiarkanku bertanya-tanya pada hal yang tak kumengerti? Aku menderita. Aku selalu merasa sakit dengan jantung sialan ini!! Ambil kembali, Appa! Ambillah, kumohon!!”

“Apa kau sama sekali tak menghargai jerih payahku?! Aku menerima donor jantung itu disaat kondisi pendonor masih bisa terselamatkan. Dia bersikukuh untuk memberikan jantung ini padamu. Tapi sekarang kau tidak mensyukurinya?!” bentak Jung kembali.

“Jadi Appa membiarkan pendonor itu mati begitu saja?!”

“Aku hanya ingin menyelamatkan hidupmu. Aku tak mau Eomma-mu membawa kau pergi begitu saja. Hanya itu..”, suara Jung tiba-tiba melunak. Namun, pernyataan barusan tak bisa Chan Soo terima begitu saja. Kini nalar-nya tak bisa berpikir, kenapa sosok yang begitu ia kagumi dan sayangi bisa melakukan hal seperti itu.

Chan Soo melangkah mundur perlahan-lahan, kepalanya menggeleng sedih dengan tetesan air mata yang memenuhi wajahnya.

“Jika aku menjadi posisi Appa saat itu, maka aku akan memberikan peluang pada sang pasien. Aku tak akan menyerah untuk menghadapinya, aku tak akan termakan permintaannya. Karena aku tak mau merenggut kehidupan orang lain, yang mungkin orang itu saja belum tentu merasakan kebahagian. Aku.. tidak ingin menjadi seorang pembunuh hanya untuk menuruti emosi.”

“Aku tak membunuhnya, Chan Soo-ya. Ini semua adalah keinginan si pendonor,” bela Jung meski diantara ucapan Chan Soo memang benar.

“Jantung ini tidak cocok denganku, Appa.”, Chan Soo berlalu meninggalkan mereka.

“Chan Soo-ya!!” panggil Eunhyuk berniat mengejar Namja itu. Namun, tangannya ditahan oleh Jung. Membiarkan sosok Chan Soo menghilang dibalik pintu kaca caffe.

Kini semua orang mengetahui rahasia yang Jung pendam. Rahasia yang ia jaga agar bisa membuat Chan Soo terus bersama dengannya.

Tangisan Chan Soo tak kunjung mereda saat kakinya melalui lorong-lorong rumah sakit. Ia hanya menutup mulutnya demi mengurangi suara isakan. Membuat beberapa pasang mata menatap Namja itu dengan iba.

Saat Chan Soo melangkah ditengah kesepian. Jantungnya terasa sakit. Membuat tubuhnya roboh terduduk sambil memegangi dada kiri.

Disaat itu pula Chan Soo mendapatkan bayangan-bayangan.

Chan Soo berjalan gontai sambil memegangi tiang infus menyusuri lorong rumah sakit. Tak jauh dari tempatnya berdiri, sekumpulan orang tengah mendorong ranjang beroda dimana seorang mayat tergeletak tak berdaya.

Chan Soo melihat wajah mayat itu, hingga bayangannya beralih pada mimpi. Namja yang sama. Ketika Chan Soo melihat sosok tubuh kecilnya dulu sedang tergeletak menantikan pertolongan, ia melihat Namja berwajah keji itu menghampiri Kyuhyun kecil.

Kau hanyalah sebuah hambatan baginya dan memusnahkanmu adalah hal yang terbaik untuknya!!” timpal sosok itu.

Dan saat mendengar lontaran kalimat itu terucapkan, Chan Soo melihat seorang Namja paruh baya berlari menghampiri tubuh kecil lainnya yang sudah berlumuran darah dikepala.

“Kim Ajusshi…”, Chan Soo tak percaya dengan penglihatannya saat ini. Ia melihat Namja tua yang tengah memeluk sosok Donghae kecil itu adalah Kim Ajusshi. Orang yang telah ia kenal selama berada di Kediaman Park.

“In Ha-ya. Bangunlah! Kumohon, jangan tinggalkan Appa,” seru Namja tua itu sambil menangis memeluk sebuah tubuh mungil.

Tubuh Chan Soo jatuh merosot, kedua kakinya terasa lemas ketika mendengar sebutan ‘Appa’ terucap dari mulut Kim Ajusshi.

‘Jadi Kim Ajusshi adalah ayah kandung Donghae?’ batin Chan Soo bertanya.

Saat Chan Soo tengah merenungi semua yang telah ia lihat, jemari putih yang kurus menyentuh bahu kanannya, hingga Chan Soo reflex memutar tubuh untuk melihat siapa sosok yang menyentuhnya itu.

Kedua mata Chan Soo membulat, mulutnya sedikit terbuka karena shock dengan penglihatannya. Kini ia menatap seseorang yang memiliki wajah yang sama dengannya.

“Apa kau Kyuhyun?” tanya Chan Soo. Dan sosok itupun mengangguk sambil tersenyum.

“Ini adalah ingatanku yang terakhir. Bisakah kau sampaikan ini pada Donghae? Ia pasti menginginkan sosok seorang Ayah disampingnya.”

Chan Soo terlalu bingung meneruskan pembicaraan dan karna Kyuhyun mengerti bagaimana perasaan Chan Soo saat ini, ia menepuk-nepuk bahu Chan Soo sambil berkata, “Aku sudah memaafkan Jungsoo Hyung sekarang. Jadi kau juga harus memaafkan Appa-mu. Ia mengorbankan hidupnya demi dirimu. Aku rela memberikan jantung ini, meski aku baru tersadar begitu banyak orang yang menyayangiku didunia. Kumohon, teruslah hidup! Isilah kehidupanmu dengan kata terima kasih dan maaf.”

 

Setelah itu penglihatan Chan Soo menghilang, ia kembali di rumah sakit masih dengan memegangi dada kirinya.

Dari kejauhan tiba-tiba terlihat Kim Ajusshi berlari-lari menghampiri Chan Soo, sebenarnya sejak Chan Soo bergegas keluar dari rumah Park, diam-diam Kim Ajusshi mengikutinya dibelakang hingga ia tahu apa yang terjadi pada Keluarga Jung. Ia sudah mendengar semuanya.

“Neo gwaenchanna?” tanya Kim Ajusshi dengan raut gelisah.

“Ajusshi.. Kau ayah kandung Donghae, kan?” seru Chan Soo terang-terangan. Membuat Kim Ajusshi terkejut bukan main.

Tbc

Part ini sengaja Author buat pendek yah dan untuk kelanjutannya, itu masih tergantung dengan comment Readers.

Bisa jadi besok, Rabu, atau Sabtu.

kkkkkkk

Oke, ditunggu yah ^^

59 pemikiran pada “It’s Not Me! Part 8

  1. hmm.. semuanya mulai terkuak. tapi aku masih blm ada bayangan gimana authornim mo mengahiri ceritanya. authornim… kau keren ^^v

  2. berarti ada rasa penyesalan kyuhyun meninggalkn dunia stelah tau keluarganya sngat menyayanginya..
    Skrg aku malah kasian pd jungsoo yg mendpatkn hukuman dr ketidaktahuannya spa seungji yg asli.. Lanjut ahh..

  3. aigooo ternyata sudah update….

    hoh…ternyata kyu benar2 sdah meninggal dan itu jlas penglihatan krna jntung kyu…hiks kyu….

    gmna reaksi kim ajussi…

  4. akhirnyaaaaaaa…. akhirnya aku menemukan jawaban dr kata2 Kyu disaat dia kecelakaan waktu itu…. huaahhhhh nggak sia2 aku ngikuti alur ini hohohoho..
    dan oh oh trnyata dugaan.ku di paling awal dulu yg terbukti.. Kim ahjussi… jadi diaaaa nonono!! sdikit nggak nyangka, karna di akhir2 cerita ITMH udah nggak curiga ama dia sihh -_-”
    ingatan yg terakhir.. brarti waktu Kyu & Hae kecelakaan dulu itu Kyu masih stengah sadar dan sayup2 dengar suara Kim ahjussi?? heuhh x_x
    dannn FIX! Kyu bukan ChanSoo, ChanSoo memang ChanSoo yg sbenarnya dan dia nyata! lega akhirnya semua hampir terkuak =D

    aku selalu telat baca.. 2hari kemarin bolak balik kesini blum update, pas nggak sempet kesini malah udah ketinggalan 2part dan kyak.nya yg satu lagi part trakhir -____-
    cussssss ke part 9 ~~~~> =D

Tinggalkan komentar